Pages

31 October 2014

Rahsia Rumah Tangga Bahagia

Setiap keluarga muslim pasti mengimpikan ketenteraman dan ketenangan dalam rumah yang mereka diami. Samada dia seorang suami, seorang isteri, ataupun sebagai seorang anak. Semua inginkan rumah mereka seperti kata orang: Baiti jannati, rumahku adalah syurgaku. Tidak semestinya rumah yang besar dan dilengkapi dengan perabot yang mewah itu tenang.

Rumah yang barokah adalah rumah yang apabila kita masuk dan berada di dalamnya kita akan merasa tenteram dan tenang. Misalnya apabila seorang suami pulang dari kerja, apabila ia masuk saja ke rumahnya, didapatinya rahah (lapang). Lelah dan kepenatannya akan hilang saat bertemu dengan isteri dan anak-anaknya. Ketenangan menyelimutinya. Manakala seorang isteri pula akan merasa senang apabila  berdiam dalam rumahnya. Karena memang seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kaum hawa:


وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ
“Tetaplah kalian tinggal di rumah kalian.” (Al-Ahzab: 33)

Suasana dalam rumah juga turut mendukung timbulnya rasa senang tersebut. Anak-anak juga akan merasa senang dalam rumah mereka walaupun rumahnya kecil dan sederhana. Kerukunan dan kasih sayang sentiasa terjalin di antara anggotanya. Gambaran seperti yang kita ungkapkan tentunya menjadi keinginan setiap insan. Lalu, apakah rahsianya untuk mewujudkan baiti jannati tersebut?

Di antara faktor yang sangat penting adalah menjauhkan rumah dari para setan. Kenapa demikian? Karena setan merupakan musuh anak Adam, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:


إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagi kalian maka jadikanlah dia sebagai musuh.” (Fathir: 6)

Yang namanya musuh itu sudah tentu akan berupaya mencari kesempatan untuk mencelakakan dan menghancurkan orang yang dimusuhinya. Salah satu sasaran utama setan adalah merosak sebuah keluarga, menghancurkan ikatan di antara anggota-anggotanya. Iblis akan bergembira apabila anak buahnya setan berhasil memisahkan seorang isteri dari suaminya. Sebagaimana kabar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

Sesungguhnya iblis meletakkan singgahsananya di atas air lantas ia mengirim kan tentera-tenteranya. Maka yang paling dekat di antara mereka dengan iblis adalah yang paling besar fitnah yang ditimbulkannya. Datang salah seorang dari anak buah iblis menghadap iblis seraya berkata, “Aku telah melakukan ini dan itu.” Iblis menjawab, “Engkau belum melakukan apa-apa.” Lalu datang setan yang lain melaporkan, “Tidaklah aku meninggalkan dia (anak Adam yang diganggunya) hingga aku berhasil memisahkan dia dengan isterinya.” Maka iblis pun mendekatkan anak buahnya tersebut dengan dirinya dan memujinya, “Engkaulah yang terbaik.” (HR. Muslim no. 7037)

Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu menerangkan bahwa iblis bermarkaz di lautan, dan dari situlah ia mengirim tentera-tenteranya ke penjuru bumi. Iblis memuji anak buahnya yang berhasil memisahkan suami dengan isterinya, karena kagum dengan apa yang dilakukan si anak buah dan ia dapat mencapai puncak tujuan yang dikehendaki iblis. Iblis pun merangkulnya. (Al-Minhaj, 17/154-155)

Kata Al-Imam Al-Qadhi Iyadh rahimahullahu, hadits ini menunjukkan besarnya perkara firaq (perpisahan suami dengan istrinya) dan talak, serta besarnya kemudharatan dan fitnahnya. Selain itu juga menunjukkan besarnya dosa orang yang berupaya memisahkan suami dari isterinya. Kerana dengan berbuat demikian bererti memutuskan hubungan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan untuk disambung, menceraiberaikan rahmah dan mawaddah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan di dalamnya, serta merobohkan rumah yang dibangun dalam Islam. (Ikmalul Mu’lim bi Fawa’id Muslim, 8/349)

Iblis dan bala tenteranya ini berusaha menghancurkan hubungan suami dengan isterinya. Sementara suami dan isteri ini tentunya bernaung dalam sebuah rumah. Maka sudah tentunya setan tidak akan tenang jika  tidak dapat masuk ke dalam rumah tersebut. Bila setan telah berhasil mendiami sebuah rumah, nescaya ia akan menebarkan kerosakan di dalamnya, sehingga terjadilah perselisihan di antara anak-anak dan perpisahan antara suami dengan isterinya. Berubahlah mawaddah (kasih sayang) menjadi ‘adawah (permusuhan), rahmah menjadi azab.

Dengan penjelasan di atas, maka barulah kita sedar kenapa kita harus membentengi rumah kita dari setan yang terkutuk.

Di antara perkara yang boleh kita lakukan untuk membentengi rumah kita adalah:


1. Mengucapkan salam ketika masuk rumah dan banyak berzikir
2. Berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika makan dan minum
3. Banyak membaca Al-Qur’an dalam rumah
4. Membaca secara khusus surah Al-Baqarah dalam rumah
5. Banyak melakukan solat sunnah/nafilah dalam rumah.
6. Membersihkan rumah dari suara setan
7. Membuang loceng dari rumah
8. Tidak menempatkan gambar dan patung berbentuk makhluk bernyawa di dalam rumah
9. Tidak memelihara anjing atau membiarkan anjing masuk ke dalam rumah 


****
Alhamdulillah, mmg dah anggap rumah sekarang "baiti jannati". Walau takde berkonsep bagai, walau takde perabot yang seragam, walau rumah tak bertanah. Tapi bila balik mmg rasa lega dan tenang.
Terima kasih Allah, atas rezeki ini :)

Terima kasih atas komen anda :)

INI KISAH PUANSTOBERI Copyright © 2015. Design by MaiGraphicDesign